Tian'shi Hongkong Milik TKW
DEMI SUKSENYA PARA TKW YANG MENJADI NETWORKER, TIANSHI SIAP MEMBERIKKAN PELAYANAN DAN FASILITAS BAGI MEREKA, MENYUSUL JEJAK ASIYA YANG MENGGONDOL MERCEDES BENZ C230 SPORT.
Atribut mereka me mang Tenaga kerja Wanita (TKW) Indonesia. Tapi jangan punya asumsi, gawe mereka selalu di dapur, memasak, ataupun mengurus rumah majikan saja. Bukan mustahil, dan mereka bakal menyembul networker‑networker jutawan. Setidaknya, menyusul ikon mereka, Asiya, yang berhasil menggondol luxury car, saat Tianshi menggelar konvensi di Gelora Bung Karno, September 2006.
Bahkan, gairah itu makin menyulut, setelah mengikuti acara TOT (Transfer Of Trainer). Kenapa? Maklumlah, acara yang digelar oleh Tianshi Hongkong itu, di Seibu Causeway Bay, Hongkong, itu tidak menjadikan mereka sebagai " abdi dalem ", melainkan sebagai " tuan putri " yang mendapat pelayanan optimal dari Tianshi Hongkong.
"Pokoknya, kita akan meningkatkan kerjasama, memberikan pelayanan, sehingga memudahkan networker menjalankan bisnis Tianshi," jelas Manager Tianshi Hongkong, Hsu Hisu Chen, yang mendapat tepukan tangan meriah dari para TKW.
Bentuk pelayanan itu, misalnya, print out jaringan, bonus, penyedian produk, fasilitas mengadakan pertemuan, termasuk berbagai pelatihan yang akan digelar Tianshi Hongkong. "Jadi, kita akan usahakan, setiap bulannya ada pertemuan," jelas Norma Shui, begitu panggilan akrab Hsu Hsiu Chen ini.
"Tapi, khusus mengenai print out jaringan dan bonus, dikenakan biaya 60 dolar Hongkong per tahun," jelas perempuan kelahiran Taiwan, 3 Desember 1967 ini. Jadi, bila diambil rata‑rata, per bulannya hanya 5 dolar. Makanya, kepada mereka yang peringkatnya Bintang 6, Norma Shui berharap pembayarannya langsung per tahun. Alasannya, selain lebih efisien, juga lebih cepat mengetahui perkembangan jaringan dan bonus yang diterima.
Tak hanya itu. Secara pribadi, Norma Hsui inijuga selalu akan terbuka dan siap menerima komplain bila ada pelayanan yang kurang mernuaskan. "Saya siap ditemui dan membantu," tegasnya. Bahkan, sebagai bentuk kesiapannya membantu para TKW, istri dari Wang Rong le ini akan belajar bahasa Indonesia, sehingga komunikasinya berjalan lancar dan saling memahami. "Jadi, tolong bantu saya," pintanya.
Di Tianshi sehdiri, karena item produknya terbilang banyak ada 50an jenis, Norma menyarankan setiap pembelian lebih dahulu dengan mengisi formulir. Dengan begitu, tidak akan terjadi kesalahan, sekaligus lebih memudahkan penyediaan produknya. "Dengan mengisi formulir, produk yang dipesan jelas," ujarnya, seraya menyebut produk Tianshi di Hongkong khusus yang didatangkan Tianshi untuk Tianshi Indonesia. Maklumlah, geliat bisnisnya, berasal dari kalangan TKW Indonesia yang ada di Hongkong.
"Karena asaInya Indonesia, maka produknya juga tak berbeda dengan Tianshi Indonesia," jelas Norma. la menepis anggapan harga produk Tianshi di Hongkong jauh lebih murah ketimbang di Indonesia. Yang berbeda, hanyalah soal bea masuk. "Karena di Indonesia kena bea masuk, maka harganya sedikit tinggi," jelasnya. Sedangkart di Hong kong, sedikit lebih murah, karena tidak ada bea masuk. Contohnya, Norma menyebut harga kalsium. Bila di Hongkong Rp.112 ribu, maka di Indonesia Rp. 143 ribu. "Selisihnya itu karena bea masuk," jelas perempuan berkaca mata minus ini.
Norma yakin, bila kerjasami ini: terjalin baik, bukan mustahil paraTKW di Hongkong pun bakal sukses sebagai networker. Apalagi Asiya, mantan TKW Hongkong yang kini total menjadi networker Tianshi, sudah membuktikan keberhasilannya di Tianshi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar