ANDA MENEMUKAN BISNIS YANG TEPAT....GO FREEDOM

Rabu, 31 Desember 2008

DISTRIBUTOR



KEUNTUNGAN YANG ANDA DAPATKAN SEBAGAI DISTRIBUTOR TIENS


Jika Anda bergabung sebagai member distributor Tiens, Anda akan mendapatkan berbagai keuntungan (benefit). Benefit ini tidak akan Anda dapatkan di Network Marketing lain.

Perhitungan PV/BV
Satuan PV/BV dihitung dengan menggunakan mata uang setempat. Anda tidak perlu pusing mengkonversi nilai PV/BV ke dalam Rupiah
Belanja diakumulasikan
Setiap transaksi yang pernah terjadi di jaringan Anda akan diakumulasikan (dijumlahkan dari waktu ke waktu). Akumulasi tersebut akan digunakan untuk kenaikan peringkat keanggotaan Anda. Di Network Marketing lain transaksi setiap bulan Anda diwajibkan belanja. Jika tidak, maka anda akan direset sehingga Anda akan selalu memulai dari 0 setiap bulannya.
Sistem yang mendukung distributor pemula sehingga cepat berhasil
Rata-rata hanya memerlukan waktu 2 tahun untuk menjadi distributor yang sukses. Bahkan ada yang hanya membutuhkan waktu selama 8 bulan. Distributor tersebut telah meraih penghasilan ratusan juta perbulan dan mendapat rewards mobil mewah. Anda juga dapat meraih kesuksesan yang sama. Tiens memiliki sistem pendukung (support system) yang membimbing dan mendidik para distributornya agar berhasil menjalankan bisnis Network Marketing.
Keanggotaan Berlaku Seumur Hidup dan Dapat Diwariskan
Biaya pendaftaran untuk bergabung sebagai anggota distributor Bintang 1 s/d Bintang 8 di Tiens cukup sekali. Berlaku seumur hidup dengan syarat melakukan belanja min Rp.200.000,-. Jika dalam setahun tidak melakukan pembelanjaan sama sekali maka akan hangus ini diberlakukan karena banyaknya keanggotaan ganda, kartu keanggotaan Bahkan bisa diwariskan kepada keluarga.
Tidak Ada Tutup Point
Member distributor baru (Bintang 1 s.d Bintang 4) yang baru menjalankan usahanya tidak diberikan keharusan berbelanja dalam jumlah tertentu setiap bulan (tutup point). Di NM/MLM lain setiap bulan anda harus tutup poin. Akibatnya perhatian Anda terpecah antara berbelanja, berjualan dan membangun jaringan. Sedangkan di Tiens, ketika memulai membangun jaringan Anda tidak perlu tutup poin. Kewajiban tutup poin hanya diberlakukan kepada member distributor Bintang 5 ke atas. Itupun jumlahnya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan bonus yang Anda dapatkan.
Adil dan bukan bisnis piramida
Di Tiens, Anda yang bekerja keras dan cerdas akan mendapatkan hasil lebih banyak. Bahkan penghasilannya melebihi up-line yang merekrut Anda. Anda juga dapat menyusul upline. Artinya kesuksesan bukan tergantung siapa yang bergabung duluan. Justru siapa yang bekerja lebih keras dan cerdas dia akan meraih kesuksesan lebih cepat dari upline-uplinenya. Jadi di Tiens, anggapan bisnis piramida sama sekali tidak ada.
Peringkat tidak turun / stabil
Tiens menggunakan sistem akumulasi belanja bagi para distributornya. Maka peringkat Anda sebagai distributor tidak akan turun. Hal ini tidak seperti di NM/MLM setiap anggota yang tidak berbelanja atau tidak mencapai target penjualan tertentu maka keanggotaannya diturunkan.
Bonus Langsung
Para distributor dari peringkat Bintang 2 s.d Bintang 8 akan mendapatkan BONUS LANGSUNG jika berhasil merekrut member distributor baru.

PERINGKAT ANDA Jika Berhasil Mensponsori Distributor Baru
-----------1 orang BINTANG 2 ---- 1 orang BINTANG 3
BINTANG 2 Rp 140.000,00 -----------Rp 215.000,00
BINTANG 3 Rp 185.000,00 -----------Rp 485.000,00
BINTANG 4 Rp 185.000,00 -----------Rp 545.000,00
BINTANG 5 Rp 185.000,00 -----------Rp 605.000,00
BINTANG 6 Rp 185.000,00 -----------Rp 665.000,00
BINTANG 7 Rp 185.000,00 -----------Rp 725.000,00
BINTANG 8 Rp 185.000,00 -----------Rp 785.000,00

Selain bonus di atas, Anda juga akan mendapatkan penghasilan lain berupa bonus omzet jaringan, bonus prestasi, bonus perkembangan, dan bonus kepemimpinan.
Bonus BesarBerbeda dengan kebanyakan MLM lain.
Distributor menerima bonus awal di angka puluhan ribu. Sedangkan Tiens langsung memberikan bonus awal pada angka ratusan ribu. Ini akan terus berkembang secara eksponensial sesuai perkembangan jaringan pemasaran Anda.
Reward yang prestisius
Setiap anggota distributor yang sukses berhak mendapatkan bonus prestasi yang prestisius. Bonus ini diberikan secara gratis tanpa cicilan. Bahkan sering terjadi reward-reward ini diberikan sebelum waktunya. Misalnya peringkat Bronze Lion sudah menerima mobil mewah. Padahal mobil mewah itu baru bisa diperoleh saat dia sudah mencapai peringkat Silver Lion. Reward-reward dari Tiens luar biasa. Tidak dimiliki MLM lain.

Bronze Lion mendapatkan bonus jalan-jalan ke luar negeri (terserah Anda mau pilih pergi kemana)

Silver Lion mendapat bonus Luxury Car Mercedes Benz C230. Gratis, tanpa kewajiban susulan, dan langsung atas nama sendiri.

Gold Lion mendapat kapal pesiar pribadi (yacht) seharga kurang lebih Rp 1 milyar. Bisa diuangkan. Sudah ada 8 orang Indonesia yang mendapatkan reward ini

Diamond Gold Lion Bintang 5 mendapatkan 1 unit pesawat terbang gratis. Bisa diuangkan. Sudah ada 8 orang Indonesia yang mendapatkan reward ini.

Director mendapatkan rumah mewah (villa). Dibuatkan oleh Tiens. Anda tinggal menunjuk dimana lokasi rumah itu akan didirikan. Sudah ada 4 orang di Indonesia yang mendapatkan reward ini

Bonus kehormatan (mendapatkan pembagian keuntungan dari omzet internasional Tiens)
Bonus ini merupakan 5% dari keuntungan omzet penjualan Tiens di seluruh dunia. Prosentase tersebut akan dibagikan kepada seluruh distributor (termasuk Anda) yang telah mencapai peringkat Bronze Lion ke atas.

Merceds Benz C230

Yacht

Anda bisa melihat Marketing Plan pada Blog ini

dibagian bawah

RENCANA KEDEPAN

Mr. Li

Awal tahun ini, Mr.Li telah membangun fondasi bisnis dunia dengan mengundang 200 pengusaha terkemuka yang memiliki produk-produk bermerek terkenal dari seluruh dunia. Perusahaan-perusahaan terkemuka dari negara besar tersebut siap untuk bermitra untuk mensuplai produk berkualitas ke seluruh jaringan Tiens/Tianshi di seluruh dunia.


Mereka rela melepaskan merek branded dan menggunakan nama Tiens pada label produknya. Ke-200 perusahaan tersebut diantaranya dari negara Jerman, Perancis, Italia, Swiss, Amerika Serikat, Canada, Mexico, Argentina, Jepang, Taiwan, Korea dan India.


Inilah Strategi rancangan bisnis Tiens. Menurut Mr. Li, bisnis ini baru dikatakan sukses jika memiliki tiga faktor utama : Teknologi bagus, Produk bagus dan Marketing yang bagus. Jika hanya memiliki Teknologi dan Produk yang bagus, tetapi tidak memiliki marketing yang bagus itu namanya gagal.


Dalam kurun waktu 11 tahun Tiens telah mengembangkan jaringan SDM yang sangat besar. Menurut Li, fakta ini telah membangun citra dan rasa kepercayaan diri yang sangat besar. Usia yang masih muda ini pasti memiliki semangat juang yang sangat besar.


Li berjanji, ketika Tiens masih kecil, memang miliknya 100%. Tetapi, ketika sudah berlipat kali membesar, maka Tiens menjadi milik Masyarakat dunia. “Kenapa saya masih berdiri dan mengunjungi distributor Tiens di seluruh dunia ? karena saya bertanggung jawab atas kesuksesan seluruh distributor di dunia ini,”kata Li.
Sebagai aplikasi dari janji ini, Li telah menjadwalkan dirinya untuk berkeliling ke seluruh dunia untuk menjumpai distributor Tiens. Maret lalu, Li bertemu dengan 10 ribu distributor di kawasan Euro-Asia. Mei, Li berkunjung ke Ukraina, lalu mengadakan pertemuan internasional di China. Juni, Li ke Asia Timur, Kuli ke Asia Selatan dan Benua Amerika. September ke Afrika Utara. Berikutnya ke Vietnam, Agustus, Li hadir di Jakarta pada acara terbesar tahun 2006, berjumpa dengan 120 ribu distributor dari seluruh dunia.


Untuk mendukung seluruh distributor di dunia, Tiens telah merancang beberapa langkah strategis.
1. Mengembangkan manajemen profesional dan bertaraf internasional di seluruh jaringan Kantor Cabang di seluruh dunia.
2. Melakukan promosi melalui media massa (elektronik dan cetak) untuk mendukung bisnis seluruh distributor di dunia, sehingga kendala bahasa dan budaya bisa di eliminasi.

3. Mengembangkan teknologi internet. Tiens akan mengembangkan sistem pemesanan melalui jaringan internet. Dan melalui internet inipun, hambatan waktu dan ruang bisa diatasi. Karena distributor bisa saling berhubungan dan mengadakan teleconference.


Pengembangan paling mutakhir adalah rancangan membangun Supermarket NM (Network Marketing) pertama di dunia. Rancangan ini sedang di sosialisasikan kepada seluruh distributor Tiens di dunia. Li menegaskan dengan strategi bisnis yang sedang Tiens kembangkan, semuanya akan memudahkan distributor dalam mengembangan jaringan. “Anda tidak hanya menjadi jutawan dalam mata uang rupiah. Anda akan menjadi jutawan dalam mata uang dolar Amerika,” kata Li. (Motivation Words from Li Jin Yuan, diterjemahkan oleh Hendri, staf Tiens Jakarta).


sumber : Award News Editions Volume 3

ALBUM FOTO

FOTO - FOTO


















7 LANGKAH UNICORE




UNICORE mengamati, mereka yang berhasil di usaha ini adalah mereka yang melakukan hal-hal yang sederhana namun mudah diduplikasi, sehingga siapapun di dalam organisasi bisnis mereka bisa melakukannya, tanpa memandang latar belakang pendidikan maupun tingkat ekonominya. Untuk itu, UNICORE merumuskan langkah-langkah sederhana tersebut menjadi 7 Langkah yang sudah terbukti mengantarkan banyak orang mencapai impiannya.

Strategi Sukses UNicore : 7 Langkah

Langkah
1 :

IMPIAN
Jika Anda memiliki impian, maka Anda sudah setengah jalan menuju sukses Anda. Impian sangat menentukan keberhasilan Anda di usaha ini.
Langkah 2 :
DAFTAR NAMA
Buatlah daftar nama dari semua orang yang Anda kenal. Jangan hanya mengingat, namun tuliskan daftar nama tersebut dalam sebuah buku khusus. Buatlah perencanaan dan prioritas dari daftar nama tersebut.

Langkah 3 :

BUAT JANJI
Buatlah janji untuk bertemu dengan orang-orang dari daftar nama Anda. Konsultasikan dengan tim kerja Anda siapa saja yang perlu Anda undang di awal menjalankan usaha ini. Pelajari cara membuat janji yang profesional yang diajarkan oleh UNICORE.

Langkah 4 :
PRESENTASI
Lakukan presentasi sesuai dengan standar dari UNICORE. Jika Anda baru memulai usaha ini, tim kerja Anda akan membantu Anda melakukan presentasi. Tugas Anda adalah sesegera mungkin belajar dan menguasai presentasi yang benar.

Langkah 5 :
TINDAK LANJUT
Jika Anda menemukan beberapa orang yang mau menjalankan usaha ini bersama Anda, Anda perlu mengajarkan mereka bagaimana memulai usaha ini dengan benar.


Langkah 6 :
PEMAKAI PRODUK

Keyakinan Anda terhadap bisnis ini akan penuh jika Anda telah memakai produk dan merasakan manfaat produk ini baik untuk diri Anda sendiri maupun untuk keluarga Anda.

Langkah 7 :
MENGGUNAKAN ALAT BANTU
Alat bantu adalah pengungkit yang akan mempermudah Anda membangun ASET di usaha ini. Gunakan secara optimal, maka Anda akan memiliki perkembangan bisnis yang signifikan


UNICORE






UNICORE SEBAGI SUPPORT SISTEM

Kami siap mendukung Anda.............

United Core Vision atau UNICORE adalah sebuah organisasi yang menyediakan sistem pendukung yang telah teruji untuk membantu Anda mengembangkan ASET Anda dengan bisnis waralaba pribadi. Metode dan program-program dari UNICORE telah terbukti membantu banyak orang menjadi wirausahawan handal yang memiliki organisasi bisnis yang besar di seluruh Indonesia, bahkan berkembang hingga ke manca negara.
Mereka-mereka yang telah berhasil kini memiliki kebebasan finansial, kebebasan waktu dan ketenangan pikiran.


Jika Anda memiliki impian yang kuat, kemauan untuk bekerja keras membangun ASET dan pantang menyerah, mau belajar dan mengikuti cara yang telah terbukti berhasil, maka Anda adalah orang tepat untuk menjadi partner bisnis kami.

Pelatihan Terpadu / Integrated Training


UNICORE menyediakan program pelatihan terpadu berdasarkan pengalaman dari orang-orang yang telah terlebih dahulu berhasil membangun organisasi bisnis yang besar. Program yang telah dirancang terintegrasi dengan alat-alat bantu yang selalu diperbaharui menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan kondisi bisnis di Indonesia.
Tahapan pelatihan telah dirancang sedemikian rupa, dari training dasar bagaimana Anda membangun pondasi yang kuat di usaha ini, hingga training di tingkat kepemimpinan, dimana Anda akan dilatih mengenai nilai-nilai kepemimpinan, pembinaan hubungan dan sebagainya.
Konsultasi Berkesinambungan / Continuosly Consulting

Melalui tim kerja Anda di bisnis ini, UNICORE akan memberikan konsultasi yang terus menerus supaya Anda bisa menjalankan bisnis ini secara lebih efektif dan terarah. Konsultasi yang rutin dalam jangka panjang akan jauh menghemat waktu Anda untuk berhasil di usaha ini.
Network Education Tools Program ( NET Program )


UNICORE menyediakan alat-alat bantu sehingga Anda bisa menjalankan bisnis secara profesional. Anda bisa melatih diri Anda sendiri dan mendidik orang-orang dalam organisasi bisnis Anda dengan alat-alat bantu UNICORE yang berupa program pelatihan yang berbentuk audio tape / kaset, compact disc (CD), VCD dan DVD.


Keunggulan dari alat bantu yang disediakan UNICORE adalah Anda dan organisasi Anda bisa belajar bagaimana mengembangkan usaha ini setiap saat tanpa membuang waktu produktif Anda. Pada waktu macet di jalan raya, atau melakukan pekerjaan Anda yang tidak memerlukan konsentrasi, Anda bisa mendengarkan kaset atau CD pelatihan dari UNICORE. Dan lebih dari itu, organisasi Anda yang berada jauh dari tempat tinggal Anda pun bisa berkembang dengan masuk dalam program pelatihan jaringan ini.


UNICORE telah merancang tahapan-tahapan beserta langkah-langkah yang harus ditempuh di setiap tahapannya. Hal ini akan memudahkan siapa saja yang ingin mengembangkan bisnis ini. Secara otomatis dan pasti siapapun yang mengikuti langkah-langkahnya akan berhasil di bisnis ini.

Selasa, 30 Desember 2008

PENERIMA REWARD




A. PENERIMA VILLA MEWAH,
PESAWAT TERBANG, KAPAL PESIAR, BMW :

I. Hartato, profesional - Jakarta
1. BMW - Rusia 2001
2. Kapal Pesiar, Pesawat Terbang & Villa - Berlin 2002

II. Rudy M Noer, profesional - Jakarta
1. BMW - Rusia 2001
2. Kapal Pesiar, Pesawa Terbang - Berlin 2002
3. Villa Mewah - Malaysia 2005

III. Trisulo, profesional - Depok
1. BMW - Jakarta 2002
2. Kapal Pesiar, Pesawat Terbang - Berlin 2002
3. Villa Mewah - Malaysia 2002

IV. Louis Tendean, pengusaha - Bandung
1. BMW - Jakarta 2002
2. Kapal Pesiar, Pesawat Terbang - Berlin 2002
3. Villa Mewah - Malaysia 2005


B. PENERIMA PESAWAT TERBANG, KAPAL PESIAR, BMW :

I. Hari Utomo, profesional - Bandung

1. BMW - Jakarta 2002
2. Kapal Pesiar, Pesawat Terbang - Malaysia 2005

II. Ferawati Hartono, mahasiswa - Bandung
1. BMW - Jakarta 2002
2. Kapal Pesiar, Pesawat Terbang - Malaysia 2005

III. Naga Sugara, dosen - Bandung
1. BMW - Jakarta 2002
2. Kapal Pesiar, Pesawat Terbang - Malaysia 2005

IV. Livia Helen, mahasiswa - Bandung
1. BMW - Jakarta 2002
2. Kapal Pesiar, Pesawat Terbang - Malaysia 2005


C. PENERIMA KAPAL PESIAR, BMW :

I. Agus Trilaksono, kontraktor - Jakarta
1. BMW - Berlin 2002
2. Kapal Pesiar - Malaysia 2005

II. Ir. Moh Fahmi, manager - Tangerang
1. BMW - Berlin 2002
2. Kapal Pesiar - Malaysia 2005

D. PENERIMA BMW - MALAYSIA 2005

1. Ikhwan Santoso, pengusaha - Solo
2. Eryka Bagus Irawan, manajer - Yogyakarta
3. Irene Setiawan, pengusaha - Yogyakarta
4. Tjong Kwang Wu, mahasiswa - Lampung
5. Dr. Rani Basrul, profesional - Tangerang
6. I Heru Kuncoro, pengusaha - Bali
7. Vigor Agung Waluyo, pengusaha - Bali
8. Dr. Wien Daryoko, profesional - Bogor
9. Eventius Purwoko, mahasiswa - Makasar
10. Clemens Troyono, mahasiswa - Makasar
11. Venantius D Riyanto, mahasiswa - Makasar
12. Diah Safitri, mahasiswa - Yogyakarta
13. Rizky Kanata, mahasiswa - Bandung
14. Sonny Sudrajat, manajer - Bandung
15. Irvan Setiawan, mahasiswa - Bandung
16. Rudyard Tendean, kontraktor - Jakarta
17. Timotius H, kontraktor - Jakarta
18. Erik Yong, mahasiswa - Bandung
19. Edward Sarjono, profesional - Solo
20. Purno Wasono, manajer - Tangerang
21. Teddy Hendryana, mahasiswa - Bandung
22. Suprapto T, general manajer - Jakarta
23. Atin R, pegawai negeri sipil - Bandung
24. Fransiska Pebbiyanti, ibu rumah tangga - Jakarta
25. Hengky, mahasiswa - Bandung
26. Yona Adiprasetya, direktur - Yogyakarta
27. Gembong Pujianto, profesional - Jakarta
28. Yobeth B Sibilang, mahasiswa - Bandung
29. Didiek W, profesional - Semarang
30. Ahmad Setiawan, dosen - Yogyakarta

PENERIMA BMW - BERLIN 2002

31. Mulyadi, lansia - Medan
32. Angelus Solapung, mahasiswa - Jakarta
33. Eka Mukti R, profesional - Jakarta
34. Jenny Liman, profesional - Surabaya
35. Erfiansyah, profesional - Bandung
36. Herry C, profesional - Jakarta
37. Titik Ernarida - Jakarta
38. Ulung, mahasiswa - Tasikmalaya
39. Lim Giok Tjhioe - Jakarta
40. Iman Hilman, mahasiswa - Bandung
41. Susanto, profesional - Jakarta

PENERIMA BMW - JAKARTA 2002

42. Z. Mulyati, pegawai negeri sipil - Jakarta
43. Effendy, mahasiswa - Bandung
44. Soma Legawa, profesional - Sukabumi
45. Maryati, pengusaha - Medan
46. Yenti - Bandung
47. Zefry, profesional - Jakarta

Tahun 2006, dalam 1 tahun Tianshi 2x bagi-bagi Hadiah Super Mewah – Mercedes Benz C230 Sport. Pertama diadakan di China Mei 2006 dan Kedua diadakan di Jakarta September 2006.
Reward Villa:1. Agus Tri Laksono2. Vigor3. Erik Yong
Reward Pesawat:1. Eventius Purwoko2. Purno Wasono3. I Heru Kuncoro4. Didiek Waryanto5. Ir. Fahmi6. Iman Hilman7. Edward Sardjono8. Diah Safitri
Reward Kapal Pesiar (Yacht):1. Yona Adiprasetya2. Rizky Kanata3. Eryka Bagus Irawan4. Suprapto T5. Irvan Setiawan6. Iwan Dharma Putra7. Atin R8. Dr. Rani Basrul9. Venantius D Riyanto10. Dony Ruvi Gardjito

Reward Luxury Car (BMW) :


1. Irvi Meilin Putri
2. Alex Setiawan
3. Fransiscus Joko
4. Malden Tarigan
5. Hari Manampiring
6. Jhoni
7. dr. Suriyanto
8. Ir. Leo Gunawan
9. Anita Kartika
10. Abdi Abadi
11. Jefri Yulianto
12. A. Wijaya
13. Catharina
14. Ruly Wahyudi
15. Thomas Tobing
16. Andri Lyanto
17. Rina Premiyanti
18. Himawan Santoso
19. The Sak Hui
20. Nanda Devi
21. Ahmad
22. Adi Gunawan
23. Anwar
24. Mohamad Rizal
25. Rusli
26. Nurbaiti
27. Fitri Farida
28. Feriyanto
29. Abdi Swardin
30. Wayludi
31. Tong Hwa
32. Ida Ayu Ratmini
33. Alexander Bramanto
34. AB Wijaya
35. Asiyah
36. Bety Utami
37. Marianus Mario
38. Erpin Noor
39. Andrian Tejo
40. Nursyam

KETERANGAN: Semua Reward diberikan GRATIS dan menjadi milik distributor, Surat kepemilikan (misal: BPKB BMW) diserahkan kepada distributor. Jadi bukan DP+CICILAN seperti di MLM-MLM lainnya.



Total Indonesia = 40 BMW + 10 Yacht + 8 Pesawat + 3 Villa



TOTAL Reward yang dibagikan untuk Seluruh Distributor Tianshi Dunia pada Tiens


Celebaration Jakarta, September 2006



300 BMW + 100 Yacht + 80 Pesawat + 20 Villa



LUARRR BIASA DAHSYAT!!!!







Minggu, 10 Agustus 2008

SUKSES CARA MANAJER



Sudah Mentok Jabatan Manajer

Namun Leo mengungkapkan posisinya sebagai manajer sudah mentok. Mantan manajer Toko Buku karena atasannya adalah owner. Tidak ada peluang untuk mengembangkan karier." Jadi mau apalagi, ketika ditawari bisnis Tianshi ya saya coba sambil iseng-iseng. Saya tidak mempunyai pengalaman dengan MLM. Istri pernah join MLM, tapi hanya untuk dapat diskon saja." kata Leo

Leo join juga karena ingin mencoba produk Tianshi buat ibu mertua yang menderita diabetes. Jika memakai sepatu, kakinya lecet dan meradang. Luka membesar dan membentuk lubang serta memborok. Tetapi masalahnya ibu mertua Leo tikak mau disuntik insulin karena takut ketergantungan. Sementara, jika tidak segera disembuhkan, kaki yang memborok itu harus diamputasi. "Tetapi beliau nggak mau diamputasi, kalau lahir utuh, meninggal. juga harus lengkap. Lalu, saya berikan produk Tianshi secara rutin, eh ternyata hasilnya bagus. lbu pun sembuh setelah dua bulan terapi dengan produk Tianshi," kata Leo.

Leo join Tianshi pertengahan 2002 tetapi mulai aktif pada awal 2003. Setelah dijalani, Leo terkejut karena bonusnya lumayan. Sampai suatu saat bonus Leo lebih besar dari gaji yang diterimanya setiap bulan. "Saya putuskan untuk serius menjalankan bisnis Tianshi. Posisi waktu itu masih bintang 5," kata Leo.

Kemuidan Leo keluar dari pekerjaanya, setelah aktif sekitar setahun, bonusnnya mencapai Rp. 5 juta sebulan. “Saya benar‑benar tidak menyangka. Saya menyarankan ke downline agar melangkah saja dengan satu kaki saja tanpa harus melepaskan pekerjaan. Jika sudah enak baru melompat," kata Leo.

Bisnis Tianshi telah membuat kehidupan Leo berubah. Ketika masih bekerja, Leo hanya ingin mendapatkan posisi Yang bagus dengan gaji yang cukup untuk hidup. " Dulu saya punya mobil, tetapi saya jual ketika ingin punya rumah. Lalu saya dipinjamkan mobil oleh ayah," kata Leo.

Ketika memutuskan menjalankan bisnis Tianshi, sennua keluarga mendukung asal Leo serius. “Sayang ketika mendapat informasi bahwa saya menjadi penerima reward, bapak sudah dipanggil Tuhan. Padahal saya ingin bapak bangga dengan prestasi tersebut. Ibu juga sudah meninggal," kata Leo.

Ada dua kebanggan Leo pada tahun 2007 ini. Pertama, reward mobil Mercy yang diberikan Tianshi. Kedua istrinya hamil setelah menunggu selama sembilan tahun. “ Tahun ini benar‑benar luar biasa, sampai ada joke dari kakak ipar, anakmu ini milih ndak mau naik mobil kalau nggak Mercy," kata Leo

Impian

Leo mengungkapkan bisnis ini sangat membutuhkan impian dan sikap. Misalnya saja, Leo pernah mengalami sudah jauh‑jauh datang untuk presentasi, Yang hadir hanya lima orang. “ Banyak orang yang berhenti karena tidak memiliki impian dan sikap. Cara mengatasinya, ya harus punya sikap positif apapun masalah yang dihadapi. Kita pasti akan mendapatkan jalan keluar," kata Leo.

Leo ingin memiliki rumah Yang nyaman. “ Istri saya ingin rumah dengan halaman yang luas sekitar 500 2. Rumah yang kami tempati saat ini tidak memiliki halaman," kata Leo. Selain itu, Leo ingin mewujudkan keingian istrinya yang ingin membuat album lagu‑lagu rohani.


SUKSES CARA MUSIKUS

Jangan Pernah Melihat Ke Belakang

Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya.

Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak,"Hebat, hebat."Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar.

Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu.Dengan mata berbinar dia berteriak, "Peganini dengan satu senar" Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

Renungan : Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, janganlah melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mainkanlah itu dengan indahnya.

SUKSES CARA LOUIS T

















Maestro Kegagalan


Karena kegagalan adalah sukses yang tertunda, maka teruslah melakukan. Jangan pernah berhenti ketika merasa gagal.

Ingin jadi networker sukses? Ternyata rumusannya sangat mudah, tidak nyelimet seperti dalam bayangan.Tak percaya? Dengar saja, anjuran networker terkaya di Tanah Air ini, Louis Tendean. " Lakukan saja prosesnya terus menerus," tandas Louis, yang dijuluki "si bocah ajaib" ini. Nah, bila dalam prosesnya itu menemui kegagalan, jangan pernah berhenti. Apalagi menjatuhkan "talak tiga". Alasannya, seperti kata orang bijak, kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Itu artinya, bila ingin sukses, sering‑seringlah mengalami kegagalan. Maka, penolakan, pelecehan, tidak usah di­pikirkan. Telan bulat‑bulat. Cari prospek yang benar‑benar antusias.

"Kita boleh berhenti, kalau akhir dari kegagalan itu kematian. Tapi, kalau kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda, kok bingung amat sih dengan kegagalan. Terus saja bertindak," tuturnya, seraya mengingatkan tentang hukum rata‑rata. Artinya, semakin banyak melakukan, semakin besar kans yang diperoleh. "Lho, kalau kita diam saja, apa bisa jadi kaya? Apa bisa prospek bergabung," tuturnya.

Sebuah contoh digulirkan. Suami dari Ferawaty Hartono ini menyebut Thomas Alva Edison yang tidak pernah berhenti mencoba menemukan lampu pijar. Dia mengalami kegagalan 9.999 kali. Makanya, ketika akan melakukan yang ke 10 ribu, seorang wartawan bertanya, "Apakah Tuan ingin gagal ke 10 ribu kalinya?"

Edison menjawab dengan percaya diri. "Saya belum pernah gagal dalam sesuatu hal. Cuma, saya belurn menemukan cara efektif yang bukan sekadar menemukan lampu pijar," jelas Edison seraya menyebut orang gagal, lantaran tidak sadar betapa dekatnya mereka dengan sukses ketika mereka menyerah.

Petuah Louis itu, bukan sekadar teori. Apalagi isapan jempol belaka. Sebab, ayah dua anak ini, pernah terpuruk dalarn kehidupan, menyusul rumah keluarganya terbakar habis. Tak satupun harta yang dapat diamankan, kecuali pakaian yang me­lekat di badan. Sampai‑sampai, seperti penuturan istrinya, celana dalarn pun dipinjamkan tetangga.

Demi mengubah hidup, lelaki kelahiran 6 Oktober 1974 ini, melako­ni usaha apa saja, termasuk berku­bang di network marketing. Tercatat, selama periode 1993‑2000, namanya menjadi networker di beberapa per­usahaan network marketing. Sayang, sernua kandas di tengah jalan. Ada yang bubar, pemiliknya meninggal dunia, bangkrut karena krisis moneter dan sebagainya. Walau sempat trauma, dianggap sebagai bagian dari masa lalu, tapi tidak membutakan hati dan matanya terhadap bisnis ini. Buktinya, meski sempat menolak beberapa kali, bungsu dari lima bersaudara ini mau diajak bergabung oleh Trisulo dengan nomer urut bukan orang pertama.

Bahkan, ketika memulai Tianshi, 2001 lalu, pelecehan dan penolakan pun datang bertubi‑tubi. Maklumlah, perusahaan asal Cina. itu. masih minim dengan kesaksian maupun mereka yang sukses. Brosurnya saja masih foto copi, menggunakan bahasa Cina. "Bayangkan, betapa beratnya medan kita saat mulai membangun bisnis ini," ungkapnya mengenang.

Hasilnya, teman‑teman dekatnya selalu menolak. Bahkan, kerap kah mengejek. " Bisnis apaan ini? Kok bro­surnya foto copi," tambahnya. Tak hanya itu. Pujiannya tentang Tianshi juga disambut "positif' oleh teman­temannya. Kata mereka, "Lho, yang dulu‑dulu juga bagus, luar biasa. Po­koknya, kita bisa sukses. Jadi, sama kan dengan yang ini. Apa bedanya ?" Menyerah? Justru Louis makin menggebu. Apalagi setelah ibu kosnya dapat merasakan khasiat dan manfaat produknya. Jadilah, kapan dan di ma­na pun, Louis bercerita soal Tianshi. Dari mulai produk, marketing plan sampai BMW gratis yang diberikan perusahaan. Belum lagi mengadakan perternuan di hotel, menelepon pros­pek setiap hari. Itu pun hasilnya tidak siginifikan : yang diundang 10, yang datang hanya dua, lalu yang ber­gabung satu orang.

Toh itu semua, tidak menyurut­kan langkahnya. Apalagi sampai menjatuhkan talak tiga pada Tianshi. Menjelang akhir 2001, peluangannya mulai memperlihatkan titik terang. la mendapat

BMW, dilajutkan tahun­tahumn berikutnya memperoleh kapal pesiar, pesawat

terbang, hingga menggenapinya vila mewah. Majalah Warta Bisnis, edisi Oktober 2003 lalu menempatkannya sebagai networker terkaya di Tanah Air.

Julukan itu, sampai sekarang masih bertahan, mengingat pundi­-pundi kekayaannya terus mengalir. Rumah sampai mobil mewah, seperti BMW seri 6 dan Mercedes Benz SILK 2000, berada di garasi rumahnya di kawasan Resort Dago, Bandung, Jawa Barat. Belum lagi haulnya mem­bangun rumah impian senilai Rp. 12 miliar. la juga ingin secepatnya men­jadi orang pertarna Executive Direc­tor 2010 di jagad Tianshi Tanah Air dan Asia Pasific.





SUKSES CARA GURU SD

Guru SD yang Ditawari Jadi Kaya

MY Suharmi memeluk Alexander Bramanto dan AB Wijaya dengan perasaan terharu. Kebahagiaan dan rasa bangga jelas tersirat di wajahnya saat memeluk kedua putranya itu. Ketika itu kakak beradik Bramanto dan WiJaya baru saja mendapat penghargaan mobil Mercy Sport C 230 dari Tianshi. sebuah penghargaan bergengsi di bisnis Tianshi.

SAYANGNYA, sang ayah tidak sempat merasakan kebahagiaan itu. Sang ayah telah berpulang, sebelum anak‑anaknya sukses. AB bergabung dengan Tianshi pada Juli 2003 diajak oleh kakaknya, Bram (Alexander Bramanto). " Tanpa proses presentasi dan follow up. Kami hanya bicara by phone saja. Karena, saat itu Pak Bram di Yogyakarta dan saya di Jakarta. Pak Bram hanya bertanya,” Kamu mau kaya nggak ? " dan, “ saya bilang ya," kata AB.

Menurut AB, dirinya percaya saja, apalagi ibunya juga sudah join. " Pak Bram pasti sudah menyelidiki dulu perusahaan Tianshi, karena pada tahun 1992-­1997 pernah menggeluti MLM. Jadi, sudah pasti dia tak akan sembarangan,' kata AB yakin. Ajakan menjadi orang kaya memang sangat menarik bagi AB. Apalagi, saat itu AB sedang kesulitan ekonomi. AB sedang banyak utang dan bosan mengajar di SD. 'Saya baru menjalankan bisnis Tianshi dua bulan setelah bergabung," kata AB.

Kegigihan Bram membuat AB berpikir bahwa bisnis ini pasti besar. Karena AB tahu persis kondisi ekonomi Bram saat itu yang juga tidak terlalu baik. Ketika di Jakarta, Bram memotivasi AB dengan mengajaknya ke upline yang sudah berhasil agar bisa melihat bukti dan mengenal langsung orang yang telah sukses.

Awalnya, motivasi AB hanya sederhana saja yakni ingin tambahan pendapatan Rp. 500.000 per bulan. Motivasi AB terus berkembang karena melihat upline yang menjadi parameter kesuksesan." Saya membangun bisnis ini karena impian untuk membahagiakan orang‑orang yang saya cintai. Saya juga ingin membuktikan kepada orang yang meremehkan saya. Orang‑orang ini yang terus mengejar saya. Jika berhenti, mereka akan menerkam dan tertawa. Setiap saya down, akan terbayang wajah orang‑orang tersebut yang membuat saya termotivasi lagi," kata AB.

Jadi menurut AB, ketika dirinya ngotot mengejar bintang delapan, hanya ingin membuktikan bahwa hidup bisa berubah total, “Kalau dulu saya tinggal di kontrakan kecil, naik motor. Di bintang delapan, saya sudah bisa punya rumah ini dan punya mobil. Seiring berjalannya waktu, saya buktikan bisa dapat reward dan meraih Bronze Lion,” kata AB.

SUKSES CARA ANAK KULIAHAN


4 Tahun jadi Sarjana atau Jutawan?

Sama‑sama "menginvestasikan" waktu empat tahun, hasil sekolah dan network marketing sangat berbeda. Sekolah hanya mencetak sarjana yang sulit mencari kerja. Sedang empat tahun di network marketing mencetak jutawan. Mana yang dipilih ?

Soal pendidikan murah, malah gratis lagi, selalu menjadi "jualan" yang menarik setiap negeri ini menggelar pesta demokrasi. Entah itu menuju sing­gasana presiden, ataupun penguasa kaliber Daerah Tingkat (Dati) I propinsi, alias gubernur. Semua kontestan, dari mulai partai gurem sampai partai besar, mengumbar janji manis.Tapi, karena lidah memang tak bertulang, janji pun menguap begitu saja. Jangankan pendidikan gratis dan murah, merealisir anggaran pendidikan 20 persen dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sesuai amanat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) saat dipimpin oleh Bapak Reformasi, Amien Rais, negeri ini pun masih ngos‑ngosan. Jauh tertinggal dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.

Padahal, semua anak bangsa sampai saat ini, tetap mengidolakan sekolah sebagai "kendaraan" mewujudkan cita‑cita, seperti insinyur, pilot, pengacara, polisi, tentara, dokter dan seabrek cita‑cita lainnya.Di sisi lain, karena mahalnya biaya pendidikan,jadilah cita‑cita itu hanya dimiliki keturunan birokrat yang korup, ataupun pengusaha yang ngemplang dana Bantuan Likwidasi Bank Indonesia (BLBI), ataupun mereka yang suka kongkalikong dengan penguasa untuk ngentit uang negara. Sementara anak wong cilik ‑ mohon maaf ‑mungkin hanya bisa menjadi penonton.

Cobalah kita hitung mahalnya kocek untuk merealisir cita‑cita itu, katakan saja menjadi sarjana. Umpamanya, masuk kuliah, dikenakan biaya Rp 3 juta (biaya paling biaya ujian, pratikum, membuat skripsi dan sebagainya. murah) untuk gedung, pendaftaran dan sebagainya. Lalu, per semesternya, Rp 2 juta (biaya paling murah). Jika si mahasiswa itu pintar, kuliahnya akan selesai delapan semester, maka biayanya Rp. 2 juta x 8 = Rp. 16 juta. Jadi,total biaya yang dikucurkan Rp 18 juta.

Jumlah itu, belum termasuk uang jajan, transport, biaya ujian, pratikum, membuat skripsi dan sebagainya. Ujung-ujungnya bisa membengkak lagi, mencapai Rp. 30 jutaan. Nah, jika dihitung dari SD, SMP dan SMA, bukan mustahil alokasi yang disiapkan untuk mencapai sarjana, mencapai Rp 50‑an juta.

Ironisnya, setelah 4 tahun bergelut dengan buku (perguruan tinggi), seteah kocek yang dikeluarkan mencapai Rp. 50 juta menjadi sarjana, temyata kepastian masa depan belum juga bisa diperoleh. Bahkan, bukan mustahil gelar bakal bertambah lagi : pengangguran terdidik. Ini, harap maklum, daya serap lapangan pekerjaan formal begitu minim. Belum lagi, mereka yang bekerja pun tetap dilanda "sport jantung", menjadi korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), rasionalisasi dan sebagainya.

Lantas, bagaimana dengan net­work marketing? Ternyata, bisa dijadikan pilihan. Alasannya, seperti dikatakan oleh Robert T. Kiyosaki, network marketing tak ubahnya sekolah bisnis kehidupan nyata, yang dapat mengcover minusnya entrepre­neurship sekolah‑sekolah formal. Di bisnis ini, orang diajarkan tentang kesuksesan dan kegagalan, dua hal yang tak diajarkan di sekolah‑sekolah formal. Lihat saja "kurikulum" net­work marketing sarat dengan pengembangan en­trepreneurship, yang dalarn batasan guru manaJemen kondang dunia, Peter F. Drucker, merupakan perilaku yang bisa ditiru dan dicontek. Bukan sebagai gejala kepribadian.

Adapun kurikulum itu, antaralain, sikap terhadap kesuksesan, keahlian memimpin, keahlian berkomunikasi, mengatasi ketakutan pri­badi, keraguan, ketidakpercayaan diri, keahlian manajernen uang dan waktu, penentuan tujuan dan sebagainya.

Nah, kurikulum itu, sepertiditulis dalam bukunya berjudul The Rich Dad's Business People, merupakan kunci kesuksesan seorang networker. Bukan ditentukan oleh produk berkualitas maupun market­ing plan yang menggiurkan. Kuri­kulum itu pula, yang mengantarkan networker memiliki perilaku entrepre­neurship, yang bisa ditiru dan dicontek. Atau, dalam jagad bisnis ini, dikenal dengan istilah duplikasi.

Ternyata, karena mencontek dan meniru. itu, maka. empat tahun waktu yang diinvestasikan di network mar­keting, hasilnya jauh menggiurkan ketimbang di kampus. Ini bukanlah sekadar membual tanpa dasar. Tengok saja, Muhammad lwan. Ketika bergabung di Tianshi, lelaki asal Palu, Sulawesi Tengah yang kuliah di Yogyakarta ini, masih tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan (STTL), November 2002 Inlu

Bahkan ketika bergabung, seperti digembar‑gemborkannya dalarn Vi­sion Seminar, lwan, demikian sapaan akrabnya, punya uang sangat terbatas, Rp 10.000. Padahal, ia ingin melompat langsung ke Bintang 3, yang biayanya sebesar Rp 2 juta. Lalu, apa solusinya? lwan pun terpaksa meminjarn uang dari temannya yang menggadaikan motor untuk membayar uang kuliah. Kebetulan, uang gadaian motor itu Rp. 4 juta. "Saya pinjam Rp. 2,5 juta. Rp 2 juta saya gunakan untuk join di Tianshi. Sedang sisanya, saya gunakan untuk kebutuhan sehari‑hari," ungkapnya.

Ternyata, 4 tahun berjihad di Tianshi, hasilnya tidak sia‑sia. Isi ko­ceknya bukan lagi recehan. Melainkan jutaan, plus memperoleh gratis mobil Mercedez Benz C 230, saat perusahaan asal Cina itu menggelar konvensi di Stadion Gelora Bung Kar­no, September 2006. lwan pun, se­telah lulus, tidak repot‑repot men­jajakan ijasah, terus melenggang menjadi networker. Peringkatnya saat ini Bronze Lion.

Selain Iwan, ada puluhan lagi mereka yang menggeluti profesi networker selagi di kampus, berhasil menyandang atribut sebagai net­worker jutawan. Sebut saja Livia Helen, yang sampai saat ini masih memegang rekor Bronze Lion yang meraih empat penghargaan: vila, pesawat terbang, kapal pesiar dan BMW, dus membangun rumah se­harga Rp. 2 miliar. Padahal, kiprahnya di Tianshi, bila dihitung dari ke­anggotaan, 21 Maret 2001, relatif 6 tahun 6 bulan (sampai September) ini.

Bahkan, mojang Priangan ini, bila dihitung dari BMW, relatif hanya I tahun (menerima di Berlin, 2002). Sedang kapal pesiar dan pesawat terbang, hanya 3 tahun (di Malaysia, Januari 2005). Sedang vila, Mei 2006 lalu di konvensi Cina.

Lalu, pertanyaannya, tinggalkan kampus, tercebur full time di network marketing? Itu pun bukan pilihan bijak. Kenapa? Karena network mar­keting waktunya sangat fleksibel, ka­pan saj a bisnis ini dapat dilakoni. Jadi, di sela‑sela waktu kuliah, bisnis ini bisa dilakoni, tanpa mesti meng­ganggu jadual kuliah. Siapa tahu, Anda bisa mengikuti jejak‑jejak networker kampus lainnya (Lihat, tabel dari kampus jadi jutawan).


DARI KAMPUS JADI JUTAWAN

NO

NAMA

KEANGGO

TAAN/TAHUN

PENGHARGAAN

PERUSAHAAN

1

Ferawty H

Januari 2001

Gold Lion

BMW (2002), Kapal Pesiar, Pesawat Terbang (2005)

Tianshi

2

Livia Helen

Maret 2001

Silver Lion

BMW (2002), Kapal Pesiar, Pesawat Terbang (2005), Villa (2006)

Tianshi

3

EricYong

Desember 2001

Silver Lion

BMW (2002), Kapal Pesiar, Pesawat Terbang (Mei 2006), Villa (September 2006)

Tianshi

4

Eventius Purwoko

Januari 2002

Silver Lion

BMW (2005), Kapal Pesiar, Pesawat Terbang (2006)

Tianshi

5

Irvan Setiawan

2002

Silver Lion

BMW (2005), Kapal Pesiar (2006)

Tianshi

6

Yobeth Patu S

Juni 2001

Bronze Lion

BMW (2005)

Tianshi

7

Lily Ulung S

2001

Bronze Lion

BMW (2002)

Tianshi

8

Andrey L

Desember 2002

Bronze Lion

Mercedes Benz (2006)

Tianshi

9

Ruly W

Akhir 2002

Bronze Lion

Mercedes Benz (2006)

Tianshi

10

M. Iwan

November 2002

Bronze Lion

Mercedes Benz (2006)

Tianshi

11

Nursam

2002

Bintang 8

Mercedes Benz (2006)

Tianshi

12

Abdi S

2002

Bintang 8

Mercedes Benz (2006)

Tianshi

13

Feryanto

2002

Bintang 8

Mercedes Benz (2006)

Tianshi

14

Anwar ST

Awal 2003

Bronze Lion

Mercedes Benz (2006)

Tianshi